Selasa, 08 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


Sebelum kita membahas mengenai sistem informasi psikologi, ada baiknya jika kita mengenal satu persatu apa itu sistem, informasi dan psikologi.
Yang pertama, saya akan membahas apa itu informasi dan bagaimana nantinya dapat berinteraksi dengan sistem. Pada mulanya, informasi merupakan kumpulan data yang berupa fakta-fakta yang belum terorganisir yang kemudian diolah menjadi data mentah dan disebut informasi (Nurwono, 1994). Pengertian informasi sendiri adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen menjadi bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini menggambarkan kejadian-kejadian nyata untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata (Tata Sutabri, 2004).
Informasi dibedakan menjadi 3 (tiga) berdasarkan kualitasnya, yaitu

1.        Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penggunanya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti berbeda.
2.        Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh tertunda. Informasi yang sudah usang nilainya akan berkurang. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan suatu keputusan
3.        Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak boleh menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya
            Yang kedua, apa itu sistem. Sistem merupakan unsur-unsur yang berhubungan sangat erat antara yang satu dan yang lainnya, dan memiliki fungsi yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata yang lebih sederhana, sistem dapat pula diartikan sebagai himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem bisa berupa abstraksi atau fisis (Gordon B. Davis, 2002). Berdasarkan definisi mengenai sistem diatas, maka dapat diketahui bahwa manfaat sistem adalah untuk menyatukan atau mengintegrasikan semua unsur yang ada dalam suatu ruang lingkup, dimana komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau sub sistem harus saling berintegrasi dan saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan sehingga sasaran dan tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai.
            Diatas telah kita bahas mengenai pengertian informasi dan sistem, nah sekarang bagaimana keduanya dapat berinteraksi sehingga membentuk sistem informasi? Berikut akan saya jelaskan.
Secara sederhana, sistem merupakan unsur-unsur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan yang sama. Sedangkan informasi adalah kumpulan dari data-data yang telah diolah. Sehingga sistem dan informasi berinteraksi menjadi suatu kumpulan data dan telah diolah serta saling berhubungan untuk tujuan yang sama.
John F. Nash mendefinisikan Sistem Informasi sebagai kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.


Manfaat adanya sistem informasi dalam suatu instansi yaitu:
1.      Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.
2.      Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
3.      Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.
                 
Beberapa komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai :
1.  Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai mesin.
2.  Manusia (people) dan prosedur (procedures) yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.
3.  Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Yang ketiga yaitu engertian psikologi. Psikologi berasal dari perkataan Yunani yaitu “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa. Allport mendefinisikan psikologi merupakan suatu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung.
Yang keempat, dari definisi informasi, sistem dan psikologi yang telah diuraikan diatas, maka saya mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai pengertian sistem informasi psikologi. Jadi sistem informasi psikologi merupakan gabungan atau kombinasi dari pengguna (manusia), media, perangkat atau alat teknologi, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Dalam hal ini, teknologi sistem informasi sangat menunjang dalam penerapan ilmu psikologi. Contohnya, psikotes secara online, skoring hasil tes, dan komputerisasi alat tes psikologi lainnya.
Contoh kasus.
Ada seseorang ingin melamar pekerjaan di daerah sumatera, akan tetapi ia berdomisili di jakarta. Pada saat psikotes ia memilih untuk tes secara online melalui web milik perusahaan yang hendak ia tuju. Dengan bermodalkan komputer, tahap psikotes berhasil ia lewati dengan baik, hasilnya pun langsung dapat diketahui hanya dalam waktu beberapa menit setelah psikotes dikerjakan. Nah itulah hebatnya teknologi sistem informasi, dari jarak yang jauh pun tes psikologi dapat dilakukan.
           
Sumber:
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: penerbit gunadarma
Surhadi. (1996). Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: penerbit gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar