Jumat, 29 Oktober 2010

manusia


MANUSIA





  1. pendahuluan

ruang lingkup kehidupan manusia sangatlah komplek, dan jusa hubungannya yang terjadi antara manusia sangailah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup lain yang ada dialam, dan yang paling utama adalah manusia dengan yang menciptakannya yaitu Allah.
Setiap hubungan tersebut haruslah berjalan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna p-enciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Dalam islam, hal ini telah disebutkan dalam surat at-tin : 4.

“ sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “


Dalam hal ini Allah menegaskan bahwa dia telah menjadikan manusia sebagai makhluk ciptaannya yang paling abaik, badannya lurus keatas, cantik parasnya, mengambil dengan tangan apa yang dikehendakinya, bukan seperti kebanyakan makhluk yang mengambil benda 7yang dikehendakinua dengan menggunakan mulut atau kaki.
Kepada manusia diberikan-Nya akal dan dipersiapkan untuk menerima bermacam-macam ilmu pengetahuan dan kepandaian sehingga dapat berkreasi, berdaya cipta, dan sanggup menguasai alam serta binatang.

Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi social. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia membedakan antara yang hak dan bukan hak.

  1. pengertian manusia

secara bahasa ,manusia berasal dari kata “manu” (sanskerta), “mens” (latin), yang berarti berakal, berbudi, atau dapat pula dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah, manusia dapat dikatakan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok/genus, atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme hidup (living organism). Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertical, horizontal, maupun kesejahteraan. Tatkala seorang bayi lahir, iamerasakan perbedaan suhu, dan kehilangan energi, dank arena itu ia menangis,, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu dapat tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugrahi kepekaan (sense) untuk dapat membedakan (sens of discrimination) dan keinginan untuk dapat hidup secara normal dan memiliki kebebasan.  
Oleh karena itu, lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manusia itu sendiri.
Lingkungan dan manusia, atau manusia dan lingkungan adalah dua hal yang tidak dapat dipsahkan, keduanya menyatu sebagai ekosistem. Ada dua jenis lingkungan interaksi manusia di alam :
-          Lingkungan biotic (hidup)
-          Lingkungan abiotik (mati)

3. manusia dan kebudayaan
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar