Minggu, 01 April 2012


  Assalamualaikum ^ - ^

masih seneng baca kan? :) 

oke, kali ini aku mau coba mengangkat tema tentang perkawinan. tapi buka hukum perkawinan ya, (hehehe). Disini aku lebih menekankan pada seberapa penting perkawinan itu untuk dipertahankan, dan bagaimana cara yang baik untuk mempertahankannya. 

Perkawinan merupakan suatu hal yang sangat istimewa dan diinginkana oleh semua orang. Sebenarnya perkawinan adalah salah satu cara bagi seseorang untuk menghindari kesendirian. Ellen Berscheid ( berscheid 1985; Berscheid & Peplau 1983; berscheid & Reis 1998) menyatakan bahwa yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa bahagia adalah membangun dan mengelola persahabatan dan memiliki hubungan yang positif serta hangat. Tiadanya hubungan yang bermakna dengan orang lain akan membuat individu merasa kesepian, kurang berharga, putus asa, tak berdaya, dan keterasingan. Itulah sebabnya mengapa individu selalu menginginkan dan berharap usia pernikahannya dapat berlangsung lama.
Jika sebuah ikatan perkawinan sudah terjadi, maka menurut pendapat saya ikatan itu sangat penting untuk dipertahankan. Terlebih jika usia perkawinan mereka sudah cukup lama atau sudah mencapai puluhan tahun. Dalam ikatan perkawinan terjadi terjadi cinta yang dinamakan Passionate love yaitu kerinduan yang sangat kuat yang dirasakan seseorang, disertai arousal; bila cinta itu berbalas maka akan ada rasa kepenuhan yang sangat besar, tetapi bila tidak berbalas maka akan terjadi rasa sedih dan putus asa. Dalam perkawinan yang berusia cukup lama pastinya telah banyak investasi diantara pasangan tersebut dalam menjalin rumah tangganya selama ini. Investasi itu tidak hanya berupa materi, bisa anak, kenangan, keharmonisan, atau segala sesuatu yang dirasa cukup indah dalam mengisi hidupnya selama ini. Berkaitan dengan hal ini ada sebuah teori yang bernama model teori investasi (investmen model), Cheryl Rusbult (1983) mendefinisikan investasi sebagai segala sesuatu yang telah dimasukan seseorang ke dalam hubungan dengan orang lain, yang akan hilang jika mereka meninggalkan hubungannya tersebut. Investasi mencakup sesuatu yang tanglible (dapat dilihat) seperti suber daya finansial dan kepemilikan (misalnya rumah), maupun yang intangible (tak dapat dilihat) seperti kesejahteraan emosi anak, waktu dan energi emosi untuk membangun hubungan, dan rasa integritas pribadi, yang akan hilang bila terjadi perpisahan.
Itulah tadi beberapa alasan yang mendukung pentingnya menjaga hubungan pasca nikah. Lalu bagaimana sebaiknya agar hubungan ini tetap bertahan? Ada sebuah teori yang dinamakan Equity Theory yang menyatakan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya apabila  pengalaman rewards dan cost dan kontribusi antara bua belah pihak diperkirakan seimbang. Rewards adalah aspek positif yang memuaskan dalam hubungan, yang memberikan manfaat dan memperkuat hubungan tersebut. Sedangkan cost adalah sisi lain dari rewards yang ada dalam semua hubungan persahabatan maupun hubungan romantik, misalnya berhadapan dengan kebiasaan dan karakteristik negatif pada orang lain. 
Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar perkawinan yang kita jalani tidak terasa hambar. Intinya sikap peduli, saling percaya, menghargai privacy satu sama lain, menerima kekurangan pasangan, itu semualah yang harus kita pegang kuat. Insya Allah keluarga kita bisa menjadi seperti apa yang kita inginkan (Sakinah, Mawardah, Warohmah). Aamiin......












1 komentar: